Minggu, 12 November 2017

Ya Allah, Ternyata Karena Ucapan Ini Dr Helmy Nekat Tembak Istrinya Sendiri dengan 6 Peluru, Tragis!

Penembakan yang dilakukan Dr Helmy kepada istrinya sendiri Dr Lety langsung menjadi topik hangat yang dibicarakan banyak orang. 


Hubungan suami istri yang diketahui sempat bersitegang itu, begitu miris harus diakhiri dengan nyawa sang istri melayang. 

Padahal, jika ditelusuri pasangan sesama dokter itu kisah cintanya cukup romantis. 

Diketahui, dokter Lety Sultri binti Bachtiar Hosen dan dokter Helmi ternyata berkenalan melalui jejaring sosial Facebook.

Jenazah dokter Lety diberangkatkan ke Masjid untuk disalatkan sebelum dimakamkan, Jumat (10/11/2017).

Setelah itu mereka kemudian menikah. 

Hal tersebut dikatakan Afifi Bachtiar, kakak kandung Dokter Lety.

"Awalnya kenal lewat Facebook, kalau dari cerita adik saya waktu itu, lima tahun lalu," kata Afifi di kediaman korban di Jalan Sunan Ampel 8, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).

Menurut Afifi, pihak keluarga juga mengetahui hal tersebut dari Lety.

Tak selang beberapa lama setelah perkenalan, Dokter Lety memutuskan untuk menikah dengan Helmi.

Pihak keluarga Lety pun memberikan restu karena Lety dinilai sudah sangat layak untuk menikah.

"Keluarga setuju saja karena adik saya juga kan sudah berumur, sudah waktunya nikah," ucap Afifi.

Satu tahun pernikahan, tak ada masalah yang berarti.

Namun, ketika memasuki usia pernikahan kedua tahun, keributan-keributan kecil kerap didengar oleh keluarga Lety. 

"Adik saya cerita suka ribut-ribut juga, apalagi setelah Helmi diam saja di rumah tak mau kerja," kata Afifi.

Sejak saat itu, kehidupan rumah tangga mereka jauh dari kata harmonis.

Hingga puncaknya pada Kamis (9/11/2017) pukul 14.00.

Dokter Lety ditembak suaminya itu di klinik Az-Zahra, Jakarta Timur, pukul 14.00 WIB.

Lety meninggal dengan enam kali tembakan.

Sementara Helmi, setelah menembak, kabur menggunakan ojek.

Dia menyerahkan diri ke Mapolda Metro Jaya pada sorenya

Obrolan Sengit Sebelum Diberondong Peluru

Sebenarnya, apa isi pembicaraan terakhir keduanya hingga situasi memanas dan dokter Helmi akhirnya menembaki dokter Lety hingga tewas.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, pelaku dan korban sempat berbincang membahas nasib rumah tangga mereka. 

Terutama tentang rencana perceraian. Karena, saat penembakan terjadi, dr Lety sedang mengajukan gugatan cerai. 
 
data-adsbygoogle-status="done" style="border: 0px; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: 90px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 200px;">
Argo mengatakan, perceraian antara keduanya hanya tinggal menghitung hari. "Bahwa dia berkeluarga, digugat cerai sama istrinya. Otomatis kan membicarakan itu. Kan akhir November mau putus (talak)," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 10 November 2017.

Diduga, dokter Helmi meminta dokter Lety agar membatalkan niat untuk berpisah.

Tapi, permintaan itu ditolak sehingga pelaku naik pitam.

Dokter Helmi menembaki istrinya dengan dua pistol rakitan berjenis Revolver dan FN yang dibawanya saat datang ke klinik itu.

Sisi Gelap Dokter Helmy

Sebelum menembak mati sang istri yang juga sama-sama berprofesi sebagai dokter, Helmi ternyata memiliki sisi gelap.

Cendana (40), teman korban mengetahui persis bagaimana sosok Helmi pada masa kuliah.

Ia menyebut Helmi sosok yang nakal. Nakal yang dimaksud adalah Helmi sering mengkonsumsi obat-obatan.

Namun ia tak mengetahui persis obat yang dikonsumsinya, namun itu sejenis obat penenang.

"Dia itu emang nakal dari sejak kuliah di Trisakti, sering pakai obat-obatan, dan itu benar karena saya kenal mereka sejak kuliah," katanya, Kamis (9/11/2017).

Cendana mengaku sudah kenal Lety sejak tahun 90-an dan sempat satu kantor dengan Lety.

Ia juga mengakui Lety sosok yang sangat baik.

Dokter Helmi saat dibawa penyidik untuk diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/11/2017).

Dokter Helmi saat dibawa penyidik untuk diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/11/2017). (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Sebelum menembak mati sang istri yang juga sama-sama berprofesi sebagai dokter, Helmi ternyata memiliki sisi gelap.

Cendana (40), teman korban mengetahui persis bagaimana sosok Helmi pada masa kuliah.

Ia menyebut Helmi sosok yang nakal.

Nakal yang dimaksud adalah Helmi sering mengkonsumsi obat-obatan.

Namun ia tak mengetahui persis obat yang dikonsumsinya, namun itu sejenis obat penenang.

"Dia itu emang nakal dari sejak kuliah di Trisakti, sering pakai obat-obatan, dan itu benar karena saya kenal mereka sejak kuliah," katanya, Kamis (9/11/2017).

Cendana mengaku sudah kenal Lety sejak tahun 90-an dan sempat satu kantor dengan Lety.

Ia juga mengakui Lety sosok yang sangat baik.

Semantara Nabila mengharapkan jenazah Lety bisa segera dikebumikan. Rencananya jenazah akan disemayamkan di Jakarta.

"Kita belum tahu mau dikuburin kapan karena kita lagi nunggu, orang tua kita yang baru berangkat pagi ini, tapi kalo pun tidak menunggu gak masalah, yang penting segera dikebumikan," katanya.

[sripoku.com]

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ya Allah, Ternyata Karena Ucapan Ini Dr Helmy Nekat Tembak Istrinya Sendiri dengan 6 Peluru, Tragis!