Jumat, 12 Mei 2017

Jangan Pelit..!!!!!!!!!! ((1 Kali Anda Bagikan Info ini Insya Allah Bisa Menyelamatkan Jutaan Nyawa))) Ilmuwan Amsterdam Temukan Obat Kanker Payudara dalam 11 Hari

Ilmuwan Eropa pada akhirnya menemukan terobosan nyata untuk jenis kanker yang paling umum diderita wanita, yakni kanker payudara. Diprediksikan, 1 dari 8 wanita berpotensi mengembangkan type kanker ini di sebagian titik  dalam kehidupannya. Namun saat ini, para ilmuwan dari Amsterdam, mungkin sudah memberikan harapan baru kalau penemuan mereka bisa menyelamatkan
jutaan nyawa di seluruh dunia. Pada Konferensi Kanker Payudara Eropa di Amsterdam, Profesor Nigel Bundred, mempresentasikan temuan dari riset terbaru untuk  mengevaluasi efek  dari beberapa obat, diantaranya Herceptin (trastuzumab) serta Lapatinib.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh34tUXsrQNiW8kztsyRNfTwD9zJ-bOTOAiMQ6DJCea83_Z_xZcEMm2pGZVxMrnEfaRs_dq-t17JOCRsipP9Otrsq1nTyyBOOoZfGs8hr3uqZd6A8PyrgXQv9ULWUEae22hRKSQ1RcP41Q/s1600/Screenshot_87.png

Sebenarnya, obat­obatan ini sudah dipakai dalam pengobatan kanker, namun ini pertama kalinya keduanya digunakan secara bersama­sama, sebelumnya pengobatan konvensional yang lain, seperti operasi atau kemoterapi. Para ilmuwan sudah menemukan bahwa kombinasi obat­obatan ini secara efektif bisa menghancurkan kanker payudara hanya dalam 11 hari. Riset yang didanai oleh Cancer Research UK ini bertujuan untuk  menggunakan dua obat ini untuk  melawan protein yang di kenal sebagai HER2 (human epidermal growth factor receptor 2), yang memengaruhi pembagian dan perubahan sel­sel kanker.

Hal terbaiknya, cara ini benar­benar bisa meninggalkan cara operasi serta kemoterapi, yang bisa menimbulkan efek samping, seperti rambut rontok, capek dan mual. Kemoterapi juga dianggap
kurang efektif, untuk  itu ilmuwan selalu mencari langkah dengan mencoba beberapa alternatif lain.
Peneliti melibatkan 257 wanita dalam penelitan ini, semuanya menderita kanker payudara HER2 positif. 1/2 dari mereka cuma menerima Herceptin, dan sisanya menggunakan kombinasi dua obat tersebut .

Akhirnya, 11 % dari wanita­wanita yang mengambil kombinasi obat, tidak  menyisakan sel kanker dalam 2 minggu, dan 17 % dari kasus  tumor, secara dramatis  mengalami penyusutan. Dibanding dengan kelompok  pertama yang memiliki 0 % tanpa jejak sel kanker, kelompok yang hanya
menerima satu obat, cuma menunjukkan 3 % penurunan ukuran tumor. Oleh karenanya, kombinasi obat ini sangat bermanfaat dalam kasus  kanker payudara, dibanding bila obat ini digunakan

terpisah. Namun masalahnya, lisensi penggunaannya hanya diberikan untuk pendamping kemoterapi. Namun, temuan ini dapat berkontribusi untuk perubahan. Riset ini adalah langkah maju dalam memerangi penyakit mematikan ini, namun temuan ini butuh diteliti lebih lanjut. Untuk  itu, beberapa ilmuwan masihlah bekerja keras  menemukan obat untuk penyakit ini.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+