Hal mendasar agar hubungan suami-istri harmonis dan tentram adalah
apabila kedua belah pihak saling menyukai perilaku pasangannya. Kesukaan
suami pada istri akan timbul dan tumbuh berkembang dari perilaku istri
yang baik.

Sebaliknya rasa sayang suami akan berkurang dan akhirnya akan tergerus
habis apabila istri sering berperilaku menjengkelkan. Berikut sepuluh
perilaku nyebelin istri yang harus dihindari.
1. Tidak Bersyukur
Tidak
pernah merasa puas dan sering mengeluh. Kurang bersyukur dan suka
mengeluh adalah salah satu perilaku yang sangat menjengkelkan suami.
Terutama apabila suami sudah bekerja keras untuk membahagiskan istri dan
anak.
Suami merasa tidak diapresiasi. Apalagi apabila ditambah
dengan keluhan. Padahal dia merasa berhak untuk mendapatkan penghargaan.
Tidak hanya suami yang marah dengan sikap ini.
Tuhan juga marah.
Dalam sebuah hadits Nabi bersabda: “Aku melihat Neraka yang kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita. Penyebabnya karena mereka tidak
bersyukur dan tidak menghargai atas kebaikan suaminya.” (Sahih Bukhari,
no. 28)
2. Tidak Taat Suami dan Suka Membantah
Suami adalah
pemimpin rumah tangga (QS An Nisa 4:34) . Tidak ada fungsi pemimpin
kalau tidak ditaati dan tidak dihormati. Salah satu bukti ketaatan istri
adalah dengan menaati perintah suami asal tidak berlawanan dengan
syariah dan tidak membantah ucapan suami.
3. Suka Menyalahkan dan Mengerritik Suami
Mencari
kambing hitam alias suka menyalahkan adalah perbuatan yang
menjengkelkan. Kalaupun suami salah, usahakan tidak langsung
menyalahkannya. Apalagi kalau kesalahan bersama.
Kritik membangun
itu baik, akan tetapi usahakan menyampaikannya dengan cara dan momen
yang tepat dan jangan lupa untuk meminta maaf terlebih dahulu dan tidak
diucapkan di depan anak-anak atau orang lain.
4. Menyuruh, Mengatur
Hindari
menyuruh atau mengatur suami. Kalau memang ingin meminta bantuannya,
lakukan dengan ucapan minta maaf atau minta tolong. Langkah ini akan
menetralisir kemarahan suami.
Itupun kalau jarang dilakukan. Juga, suami yang sering diatur dan
disuruh oleh istrinya terkesan suami yang kalah dan takut istri. Kalau
persepsi ini terjadi, maka yang buruk di mata publik adalah keduanya.
5. Membandingkan Dengan Rumah Tangga Lain
Suami
akan sangat tersinggung apabila istri suka membanding-bandingkannya
dengan pria atau tetangga sebelah yang memiliki pencapaian lebih tinggi
secara materi atau hal lain seperti pencapaian anak.
6. Cerewet
Siapa
yang suka orang cerewet? Wanita cerewet itu sendiri tidak suka pada
orang lain yang cerewet. Cerewet adalah perilaku yang suka meributkan
hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Cerewet
adalah lawan dari sikap anggun. Kalau ingin menjadi wanita anggun, maka
jangan cerewet.
7. Cemberut dan Bermuka Masam
Terkadang,
bahasa tubuh yang tidak menyenangkan seperti cemberut, dan bermuka masam
itu lebih terasa efek negatifnya daripada kata-kata. Itulah sebabnya
Rasulullah bersabda: “Setiap kebaikan adalah sedekah. Termasuk dari
kebaikan adalah berwajah ramah.” (Nawawi, Syarah Muslim, 16/177).
8. Meremehkan
Ini
terjadi umumnya karena gaji dan status pekerjaan istri lebih tinggi
dari suami. Atau suami sedang menganggur sedang istri memiliki pekerjaan
tetap. Cobaan menjadi istri salihah justru ketika status istri lebih
tinggi dalam segi materi, pekerjaan atau status sosial.
9. Pendengar yang Buruk
Mata
tidak fokus atau respons kurang nyambung atau kurang antusias saat
suami bercerita merupakan sebagian tanda ciri-ciri pendengar yang buruk.
Kalau sedang tidak ingin mendengar cerita suami, maka mintalah maaf
agar suami paham kondisi yang terjadi.
10. Selingkuh
Ini
kesalahan terbesar yang dilakukan istri. Kalau pun suami tidak
menceraikan istrinya yang selingkuh, maka kemungkinan besar rasa saling
percaya sudah tidak ada lagi dari hati suami.
Selingkuh ada dua
macam: selingkuh dengan atau tanpa ada hubungan zina Kedua-duanya
sama-sama akan mengancam kehidupan rumah tangga dan menjauhkan dari rasa
tenteram, mawaddah.wa rohmah.
Setiap poin dari kesepuluh poin di
atas bisa menjadi pemicu lunturnya cinta suami pada istri. Oleh karena
itu, istri harus berusaha keras untuk menghindarinyasebisa-bisanya.
Kesalahan
di sana sini mungkin terjadi, namun selagi masih ada usaha untuk
memperbaiki diri, insyaallah suami akan memahami, menghargai dan
memaafkan kesalahan istri.@ Sumber: A. Fatih Syuhud, Buletin El-Ukhuwah
Sumber: oasemuslim.com